Kamis, 27 Mei 2010

Tulang Rusuk dan Komitmen

Ada yang bilang perempuan itu tercipta dari tulang rusuk laki-laki, benarkah? aq juga tidak tau..
yang aq tau jumlah tulang rusuk itu ada 12 yang terdiri dari 7 iga sejati, 3 iga semu, dan 2 iga melayang, jumlah antara laki-laki dan perempuan sama.

Terlepas dari alasan ilmiah hat tersebut, aku jadinya berfikir, jika "ya" perempuan memang tercipta dari sebuah tulang rusuk laki-laki maka secara logika pantas saja kalo perempuan bersifat lebih setia pada pasangannya dari pada laki-laki, ya terang aja, kan pemilik tulang rusuk yang katanya asal-muasal perempuan itu hanya satu, ga mungkin kan ada satu tulang rusuk dari 2, 3 atau 4 laki-laki, maka pastinya sifat kesetiannya minim untuk mendua.

Berbeda lagi dengan laki-laki, seperti yang sudah aq utarakan tulang rusuk manusia itu ada 12 buah, maka yang aq bayangkan 1 laki-laki bisa menghadirkan lebih dari satu penciptaan perempuan, karena itu ga hera juga kenapa laki-laki memiliki kecenderungan untuk mendua, mentiga, bahkan mengempat dan seterusnya..

Rasanya jika dipandang secara kasat mata, koq tidak adil ya..perempuan hanya "menginduk" cinta pada satu hati, sedang laki-laki bisa "menindukan" cintanya pada banyak hati..waw aq makin berfikir kenapa Tuhan bisa bias Gender ya?!

Hehehe..Tuhan sayang kepadaku, ia tidak ingin aq jadi makhlukNya yang ingkar pada cintaNya, ia mengingatkan aq pada satu surat cintaNya "Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: ”Kami telah beriman”, sedang mereka tidak diuji lagi?. Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta”. (Surah Al-Ankabut ayat 2-3)

Mulailah aq mendapat pencerahan bahwa analogi tulang rusuk merupakan salah satu bentuk ujian yang Ia ciptakan untuk makhlukNya, ya ujian baik bagi laki-laki ataupun perempuan, tidak ada yang tdk diujiNya.
Begini jIka dikaitkan dg analogi tulang rusuk, dapat dikatakan secara naluriah perempuan memiliki sifat kesetian yang lebih daripada laki-laki, maka sifat itu akan menjadikan suatu ujian baginya utk tdk berprasangka buruk terhadap kesetiaan yang sebtulnya adalah anugrah, fitrah bagi perempuan utk bisa mengajarkan "sang-pemilik-rusuk" untuk senantiasa dapat berperilaku setia, tentu saja ujian "mengajar" ini juga tidak mudah pastinya mengajarkan makhluk yang memiliki naluriah mendua untuk berketetapan pada satu hati,.betul-betul suatu tantangan besar bagi para perempuan diseluruh dunia.

Sama halnya dengan para laki-laki, dengan naluriah yang cenderung mendua (red; dari analogi tulang rusuk), suatu ujian baginya untuk dapat bersikap setia pada satu rusuk yang diyakininya.

Memory-ku bermain layaknya film tanpa suara, teringat mata kuliah Psikologi Umum II, yang salah satu sub-Bab nya bercerita mengenai KOMITMEN, ada headline yang memberikan aq benang merah dengan pemikiran sebelumnya "Komitmen itu harus sama-sama diperjuangkan dan dipertahankan oleh para pelakunya"
aha...aq mengerti kenapa ada kata-kata "sama-sama", "diperjuangkan" dan "dipertahankan", ehm..semua karena satu sama lain saling harus berjuang, yang satu harus dapat menetapkan hati hanya pada satu orang yang berkomitmen dengannya dan yang satu harus bertahan pada ketetapan hatinya untuk terus setia dan mengajarkan nilai-nilai kesetiaan pada orang yang berkomitmennya..wow woww woow.

Seketika itu juga, teringat nasehat mama padaku saat masih duduk dibangku SMA,
"berumah tangga itu pilihan berat, hrs dipilih benar-2,karena ketika sudah berumah tangga, setia itu mutlak, dan kontraknya sepanjang masa, ya komitmen itu janji, kalo yang gagal itu tandanya bukan ga bisa mempertahankan tapi ga mau dan ga mampu utk berjuang, dengan kata lain menyerah" tuturnya sambil mencium dan membelaiku ya Mama...mama betul.dan hal itu dibuktikannya, beliau membawa cintanya sampai akhir menutup mata.

Betul-betul pelajaran berharga dan nyata bagiku..jika suatu hari aq memutuskan untuk berumah tangga, maka satu kriteria mutlak yang tidak boleh ditawar oleh calonku adalah kemauannya dalam berKomitmen untuk menjadikan ku satu dan untuk selamanya, dan sekaligus aq juga sebagai perempuan, hrs berkomitmen pada hatiku untuk tidak lelah berjuang mengajari "si- mahkluk-bernaluri-mendua" untuk setia. Aq yakin TUhan, pasti akan senantiasa menguji, namun bagi yang percaya akan cintaNya, percayalah bahwa ujian dlm komitmen itu bisa dilewati dengan keteguhan hati,.ya seperti mama bilang "..bukan tidak bisa tapi tidak mau dan mampu", sesuai sekali dg ayat cintaNya yg mengingatkanku “Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya”. (Surah Al-Baqarah ayat 286).