Rabu, 27 Oktober 2010

Cats..I'm Cute :))

ihh dicuekin
monorail cat (^_^)

Please...I beg you..more fish..more milk..no-more bath


Therapy meyakinkan Diri..hahhaha
Cewe2 sukanyee ama cowo six PACK!
aw maluuuu ahh tutup


Mimi yg sopan :)

Cats Pict duaan and tigaan

maafin aq ya Mom..hiks hiks
Gossip girl, Serena -Blair

Real Love
Genk Tumpuk Tiga
                      

Keroyok bareng-bareeeennngggggg!!!!!


From : kucingkita.com
 Tumpuk tiga dimasa kecil (red: sebelum ada yg operasi pigmen bulu hihii)
All Pictures being downloaded in kucingkita.com

Senin, 25 Oktober 2010

Aggressive VS Helpless

Kali ini aq dihadapkan sama dua hal kontradiktif dalam ragam penyelesaian masalah seseorang. God want me to learn about it, and not become the two.
Secara kebetulan aq ngobrol dengan temanku sambil ngopi2, kami bicarain ttg seorang teman kami yang dinilai punya sikap temperament dalam menyelesaikan masalah atau konflik sosial. Setiap berhadapan dengan suatu masalah, ia selalu maju tanpa berfikir panjang untuk langsung merespon dengan tindakan agresif, baik itu secara verbal maupun secara fisik.
Yang pernah aq pelajari, orang dengan sikap seperti itu biasanya dilandasi sikap dasar yang tidak mau mengalah, gegabah dalam mengambil keputusan, egois, tidak suka diatur, tidak perduli perasaan/pemikiran orang lain, dan sedang mengalahkan. Kekuatan dari pribadi seperti ini, adalah kelebihan mereka dalam hal power (kuasa), logic/rasio, dan senjata nya adalah Keberanian dan berlaku Spontan. Menempatkan diri sebagai Pelaku.
Selain tipe agresif, aq juga kebetulan diberi pelajaran lagi menghadapi seseorang dengan tipe sebaliknya. Yaitu orang yang ketika ditimpa suatu konflik atau friksi, justru tampil sangat mengalah, helpless (tdk berdaya), terlihat baik, dan tidak jarang hadir sebagai korban.
Pada dasarnya sikap orang seperti ini, I called it Helpless persons, terlihat lebih baik dan lebih pandai dalam menyesuaikan diri dari pada tipe agresif. Yang aku amati, biasanya mereka cenderung “tampak” mengalah, berbicara dengan halus, tutur bahasanya baik, pandai membujuk, pandai menyenangkan orang, hadir selalu menjadi “korban” atau pandai memposisikan diri menjadi korban, pada kadar yang lebih ekstrim mereka tidak jarang menjadi pribadi yang manipulative. Kekuatan dari pribadi seperti ini adalah pertunjukan kelemahan mereka, senjata yang biasanya digunakan adalah power of Passion (kekuatan daya tarik), power of prosperity (kekuatan pertunjukan penderitaan), dan be a-helpless (tidak berdaya). Menempatkan diri sebagai Korban.
Bagiku keduanya, sama-sama bentuk dari spektrum penyelesaian konflik sosial “face and Hide”, cerminan dari basic theory Freud bahwa manusia dilandasi 2 instink dasar Agresi dan seksual. Kedua-duanya juga sama-sama destructive. Jika ditelaah lebih lanjut, ternyata hampir semua manusia dibelahan dunia ini menggunakan atau memilih menjadi salah satu karakter agresif atau helpless. Pada umumnya karakter agresif dipilih oleh pria, sedang helpless biasanya dipilih oleh wanita. Tapi tidak jarang juga wanita yang agresif dan pria yang helpless.Bahkan banyak juga pribadi-pribadi yang merupakan gabungan dari keduanya.
Untuk ku sendiri aq pernah atau mungkin masih menjadi pribadi yang Agressif. Ciri-ciri sikap seperti itu pernah aq tunjukan pada masa-masa remajaku, ya kurang lebih 6-7 tahun yang lalu, aq memiliki beberapa dari sikap buruk, aggressive. Bersyukurnya aq Tuhan memberikan aq beberapa pelajaran dalam kehidupan untuk belajar menjadi pribadi yang lebih baik, santun, dan menghargai orang lain. Aq tersadar bahwa tidak ada orang yang suka jika dihadapkan pada pribadi yang bersikap agresif macam demikian, beside that..melukai org lain itu bagiku sungguh hal yang tdk nyaman, selalu timbul rasa tidak tenang dan rasa bersalah. Thx God, atas pembelajaranNya dalam kehidupanku.
 Jika anda, kamu merupakan salah satu dari dua sikap diatas, ada baiknya mulai memikirkan untuk mencari jalan yang lebih baik dalam menyelesaikan masalah, tidak perlu menjadi perilaku yang ditakuti ataupun dikasihani. Jadi pribadi yang bijak, dengan memandang setiap sudut permasalah tidak hanya dari sisi pribadi, namun juga dari sisi orang lain, berkompromi dengan nalar namun tetap menjaga perasaan satu sama lain, berlaku sportive terhadap jalan keluar yang dihasilkan melalui hasil kompromi, tidak munafik, dan menghargai perbedaan yang ada, dengan tidak menyalahkan namun memberi pengertian dengan bahsa yang baik dan santun.
Sulit pastinya menjadi pribadi yang luar biasa bijak seperti itu, namun bukan berarti tidak bisa. Aq sendiri masih belajar, menelusuri bagaimana menjadi bijak seperti itu. Walau pada kenyataannya cobaan yang datang kian banyak. Contohnya aq dihadapkan pada rekan/kolega/teman yang ekstrim aggressive maupun ekstrim helpless dan penuh kepura-puraan. Namun hal itu tidak menggoyahkan tekadku untuk menjadi pribadi yang lebih baik, malah semua cobaan itu akan menjadikanku kaya akan pengetahuan dan menjadikanku lebih kuat.

Selasa, 19 Oktober 2010

Eat, Pray, Love




Tadi malem dapet kejutan, aq dikasi ticket nonton "Eat,Pray.Love"
dari buku yang pernah aq baca, ceritanya indah banget, apalagi pas Bali's part
kerenn dech sungguh..but ternyata pas nonton...

Ehm...ga bilang jelek siyh, ada beberapa hal yang luchu, sedih, tp juga serius dan penuh makna filosofis..sayangnya penceritaannya kurang seru, banyak hal-hal yang justru akan menarik kalo divisualisasikan malah ngga..dan lil'bit bored jg ama percakapan2nya yg pjg2, mungkin utk memperpanjang alur cerita kali ya heuu..

Tetep aja krn film ini adaptasi dr Novel terkenal, ada beberapa hal-hal yang menarik tentu saja, like acting-nya Julia Roberts Sebagai Liz, penulis berkebangsaan Amerika yang smart sekaligus spontan. Disitu ga diragukan lagi kehebatan Julia dlm beracting, coz it's kinda real "Liz" for me..in other words Liz is inside her..mantabh :)Ditambah lagi actingnya Christine Hakim, sukaaa banget dech..*krn doi Indonesian of'crse hihi*
Overall, kalo bikin standar dari 1-10, dapet nilai 6,5 dech tuh film kalo dari segi penceritaan, but klo dr sisi pemandangan2nya, terutama expose ttg Bali aq kasi 8,5.
Bisa dibilang kita sebagai bangsa Indonesia, harus bangga dengan keindahan Pantai-pantai di Bali..dibanding 3 negara maju lainnya kaya Itali and India, yang ada di film itu..Bali lah yang paling keren, bersih, asri, kinda heaven :)


Rabu, 13 Oktober 2010

Ceritanya Curhat

Tahun ini...bagiku seperti melewati beberapa tahun,
mungkin karena terlalu banyak peristiwa di dalamnya.
Tahun dimana aku mendapat berbagai cobaan sekaligus tahun yang memberiku banyak anugrah.
Tahun ini dengan semua yang ku terima itu,aku berharap aku bisa memperbaiki kualitas diriku, menjadi pribadi yang lebih baik, pribadi yang tangguh, dan pribadi yang tidak kenal menyerah.

Selain cobaan dan anugrah, tahun ini juga banyak kesia-siaan yang aku lakukan
salah satunya di pekerjaanku yang baru, aku merasa aku belum memberikan kontrbusi apa-apa. Well I don't know why, perhaps I'm too nervous to deal with my "great; job now.
Aku pengen perbaiki itu, pengen banget ngasi kontribusi yang hebat ke perusahaan sekarang ini. Bukan hanya ngasi game-game yang sepertinya mulai dibosani orang, tapi aku pingin ngasi perubahan besar yang secara signifikan menguntungkan buat perusahaan.
Dan aku sedang mengusahakan itu sekarang, aku belajar untuk lebih rajin, anti-absent, berusaha jaga kesehatan semaksimal mungkin juga biar kerjanya prima, mulai banyak nanya-nanya dan baca-baca buku lagi. Aku ga mau jadi standar,aku mau lebih,aku mau ngebuktiin sama orang-orang yang tidak menginginkan kehadiranku diperusahaan ini. Pingin tampil optimal ga sekedar maksimal aja.

Hal lain yang bagiku penurunan, adalah kualitas hubungan sosial. Ada beberapa hal yang menurutku termasuk kejadian yang amat menyakitkan terjadi di tahun ini "(aku berharap hanya ditahun ini saja, tidak lagi-lagi. kejadiannya dimulai dari seseorang yang aku sudah angap seperti keluarga, ternyata malah menuduhku yang tidak-tidak,menyakitkan fitnah yang ia lakukan, dan bagiku itu sungguh tak berdasar,karena tidak ada fakta-fakta atau alibi yang bisa membuktikan aku bersalah, bahkan motifnya pun tidak ada. Namun heran, dengan pengaruh kanan-kiri, dengan tega dia bisa menuduhku,menyakitkan.
Tidak hanya itu,orang-orang yang juga dulu aku anggap sebagai saudara, ternyata juga berperilaku sama..ya bagiku itu cobaan terberat di tahun ini,aku tidak pernah menyangka, orang-orang yang aku anggap baik, aku kenal dekat, ternyata tidak sebaik yang aku fikirkan. Namun aku masih bersyukur karena dengan begitu aku bisa tahu, siapa yang sebenarnya harus aku hargai, sayangi, dan jaga dengan baik.

Kisah asmara, sebetulnya ini di tahun ke-3 kami bersama, namun tidak ada perubahan signifikan yang aku rasakan,just go with the flow..not change! jika ditanya apakah hal ini membosankan,aku rasa aku sedang melewati tahap-tahap itu, namun aku akan mencoba untuk melewatinya tanpa harus melukai siapapun,akan aku jalani saja seperti ini, karena aku yakin...aku sanggup.

Selain hal-hal yang tidak menyenangkan itu, ternyata Allah SWT masih berbaik hati padaku, aku masih diberikannya hadiah maha dahsyat di tahun ini. Mulai dari tambahan kucing cantik (eh...ganteng denk karena jantan juga), dapet hadiah Laptop baru dari papa-ku karena komputerku sudah mulai tdk compatible dengan zaman mobile skrg hihi..sampe dapet hadiah terakbar yaitu Beasiswa S2...Alhamdulillah...Allah sangat sayang padaku.

Walau pada kenyataannya anugrah itu tidak sepenuhnya anugrah melainkan amanah yang harus emban dengan baik...ya Allah tidak ingin aku menerima begitu saja,ia ingin memberikan hadiah yang lain, yaitu sekolah untuk menjadi pribadi yang lebih baik..yaitu sekolah lapangan hihi :)

Allah,Tuhanku yang Maha Besar. Aku mohon padamu ya Tuhan..izinkanlah aku menjadi pribadi yang lebih baik dan bisa berguna bagi orang-orang disekitarku. Hamba mohon ya Allah jangan jadikan hidup hamba sia-sia.Amin (^_^)

Senin, 11 Oktober 2010

Arti Tulisanmu (Pendahuluan)

Dulu zaman kuliah, aku pernah dikenalkan suatu cabang ilmu dalam mengidentifikasi tulisan dan karakter seseorang. Ilmu itu disebut juga sebagai Grafologi. Berasal dari bahasa Yunani, Graph yang berarti tulisan dan Ology yang berarti ilmu. Tokoh psikologi yang mengembangkan ilmu ini bernama Gordon Allport, ia mulai mengembangkan grafologi pada tahun 1930, di klinik psikologi Harvard.

Walaupun pada masa perkembangan psikologi kekinian Grafologi dianggap sebagai suatu ilmu yang kurang reliable, karena sulit dipastikan standar interpretasinya atau dalam kata lain sulit ditemukan nilai keilmiahannya. Namun dibelahan benua eropa, beberapa universitas yang terdapat jurusan psikologi masih ada yang mengadakan kurikulum khusus mengenai ilmu ini dengan suatu alasan memperkaya wawasan pengembangan ilmu psikologi dalam bidang grafis.

Bahkan di Indonesia sendiri masih ilmu grafologi ini masih banyak ditekuni dan dipercayai sebagai perwakilan karakter manusia. Contoh dalam dunia psikologi industry, grafologi digunakan dalam proses recruitment calon pegawai, biasanya para personalia, HRM, atau HRD menggunakan tulisan tangan para calon pegawai dalam rangka mengidentifikasi karakter dasar mereka. Pengembangan aplikasi ilmu ini, tidak hanya dipelajari oleh para psikolog atau lulusan sarjana psikologi semata, siapapun dapat mempelajari ilmu ini jika tertarik. Hanya untuk menjadi seorang professional diperlukan waktu yang lama dalam menekuninya.
Terlepas dari penggunaannya, hingga saat ini aku sendiri masih meneliti mengapa grafologi ini diragukan tingkat ke-ilmiahannya. Padahal jika diamati dengan seksama, grafologi ini tidak berbeda dengan Tes Grafis dalam ilmu psikologi. Tes Grafis merupakan tes menggambar, biasanya tes ini disertakan dengan alat-alat tes lain yang satu sama lain saling menunjang atau disebut juga sebagai Battery alat Tes. Perbedaan dari grafologi dan grafis terletak dari apa yang dituangkannya, jika dalam tes grafis itu berupa gambar, sedang dalam grafologi itu berupa tulisan. Menurutku keduanya sama-sama simbol dari alam bawah sadar manusia, hanya penuangannya saja yang berbeda.

Dalam interpretasinya, tes Grafis memiliki beberapa patokan dasar dari hasil pengujian ilmiah tokoh-tokoh ternama. Begitu juga dengan wujud gambar-gambarnya. Seringkali beberapa patokan itu dijadikan sebagai dasar kepastian atau kecenderungan dalam menentukan karakter manusia, hal itu lah yang membuatnya menjadi lebih reliable dan scientific. Sedang Grafologi, patokan standar itu tidak ada, disebabkan penelitian secara ilmiah kurang dilakukan. Patokan atau dasar interpretasi hanya berdasarkan penelaahan nenek moyang yang diturunkan secara turun-menurun. Sampai kemudian Gordon Allport melakukan penelitian kembali terhadap nilai-nilai bersejarah dari interpretasi grafologi ini. Ditemukanlah beberapa bahkan banyak hal yang ternyata sesuai atau sejalan dengan nilai-nilai ilmiah. Sayangnya grafologi ini tidak lagi banyak dilakukan penelitian lanjutan, untuk penyebabnya aku sendiri masih melakukan pencarian data.

Dalam penelaahanku, grafologi ini sulit dipastikan arah interpretasinya, karena perkembangan mental manusia seringkali menjadikan karakternya ikut berkembang secara dinamis, dan hal itu juga bisa merubah tulisannya. Sebagai contoh aku mengenal tulisan seorang teman SMA ku, karakter tulisannya cenderung miring ke arah kiri yang biasanya dalam grafologi diartikan sebagai perwujudan karakter seorang yang agak tergantung akan orang lain, pemalu, kurang percaya diri, bahkan bisa dianggap sebagai pribadi yang tertutup. Setelah beberapa tahun tidak berjumpa, ia sempat menulis sebuah pesan dengan tulisan tangan untukku, kali ini tulisannya sudah berubah menjadi tegak bahkan sedikit ada beberapa huruf yang cenderung miring ke arah kanan, dalam grafologi temanku tersebut mulai berkembang menjadi seorang yang percaya diri dan mandiri.

Bagiku hal tersebut bukan merupakan penyimpangan dari interpretasi grafologi melainkan hal tersebut adalah pengembangan dari karakter manusia. Dasar pemikirannya begini, secara logika temanku tersebut mengalami pertambahan usia, dalam penambahan usianya tentu saja ia telah banyak pengalaman lebih dari terakhir kita berjumpa, pengalaman itu membuatnya kaya akan pengetahuan kehidupan dan membuat kepribadiannya yang dulu pemalu, tertutup, kini berkembang lebih terbuka dan percaya diri. Bisa diartikan perubahan tulisannya mengikuti karakternya yang juga ikut berubah.
Maka dari itu, menurutku ke-kurang reabilitasan grafologi itu bisa disebabkan karena grafologi tidak dapat meramalkan dua hal, yang pertama karakter dasar yang tidak bisa berubah dan yang kedua adalah arah perkembangan kepribadian seseorang. Namun jika dipelajari dengan lebih serius, kerumitan dalam menentukan keduanya, bisa diinterpretasikan dengan lebih pasti.

Baiklah…ini artinya aku perlu untuk mendalami grafologi dengan lebih seksama agar pengetahuan mengenai interpretasiku bisa lebih dikuatkan. Jika ada yang tertarik untuk ikut mempelajarinya, atau berniat mengajariku. Dengan senang hati aku bersedia. Terima kasih 