Kali ini aq dihadapkan sama dua hal kontradiktif dalam ragam penyelesaian masalah seseorang. God want me to learn about it, and not become the two.
Secara kebetulan aq ngobrol dengan temanku sambil ngopi2, kami bicarain ttg seorang teman kami yang dinilai punya sikap temperament dalam menyelesaikan masalah atau konflik sosial. Setiap berhadapan dengan suatu masalah, ia selalu maju tanpa berfikir panjang untuk langsung merespon dengan tindakan agresif, baik itu secara verbal maupun secara fisik.
Yang pernah aq pelajari, orang dengan sikap seperti itu biasanya dilandasi sikap dasar yang tidak mau mengalah, gegabah dalam mengambil keputusan, egois, tidak suka diatur, tidak perduli perasaan/pemikiran orang lain, dan sedang mengalahkan. Kekuatan dari pribadi seperti ini, adalah kelebihan mereka dalam hal power (kuasa), logic/rasio, dan senjata nya adalah Keberanian dan berlaku Spontan. Menempatkan diri sebagai Pelaku.
Selain tipe agresif, aq juga kebetulan diberi pelajaran lagi menghadapi seseorang dengan tipe sebaliknya. Yaitu orang yang ketika ditimpa suatu konflik atau friksi, justru tampil sangat mengalah, helpless (tdk berdaya), terlihat baik, dan tidak jarang hadir sebagai korban.
Pada dasarnya sikap orang seperti ini, I called it Helpless persons, terlihat lebih baik dan lebih pandai dalam menyesuaikan diri dari pada tipe agresif. Yang aku amati, biasanya mereka cenderung “tampak” mengalah, berbicara dengan halus, tutur bahasanya baik, pandai membujuk, pandai menyenangkan orang, hadir selalu menjadi “korban” atau pandai memposisikan diri menjadi korban, pada kadar yang lebih ekstrim mereka tidak jarang menjadi pribadi yang manipulative. Kekuatan dari pribadi seperti ini adalah pertunjukan kelemahan mereka, senjata yang biasanya digunakan adalah power of Passion (kekuatan daya tarik), power of prosperity (kekuatan pertunjukan penderitaan), dan be a-helpless (tidak berdaya). Menempatkan diri sebagai Korban.
Bagiku keduanya, sama-sama bentuk dari spektrum penyelesaian konflik sosial “face and Hide”, cerminan dari basic theory Freud bahwa manusia dilandasi 2 instink dasar Agresi dan seksual. Kedua-duanya juga sama-sama destructive. Jika ditelaah lebih lanjut, ternyata hampir semua manusia dibelahan dunia ini menggunakan atau memilih menjadi salah satu karakter agresif atau helpless. Pada umumnya karakter agresif dipilih oleh pria, sedang helpless biasanya dipilih oleh wanita. Tapi tidak jarang juga wanita yang agresif dan pria yang helpless.Bahkan banyak juga pribadi-pribadi yang merupakan gabungan dari keduanya.
Untuk ku sendiri aq pernah atau mungkin masih menjadi pribadi yang Agressif. Ciri-ciri sikap seperti itu pernah aq tunjukan pada masa-masa remajaku, ya kurang lebih 6-7 tahun yang lalu, aq memiliki beberapa dari sikap buruk, aggressive. Bersyukurnya aq Tuhan memberikan aq beberapa pelajaran dalam kehidupan untuk belajar menjadi pribadi yang lebih baik, santun, dan menghargai orang lain. Aq tersadar bahwa tidak ada orang yang suka jika dihadapkan pada pribadi yang bersikap agresif macam demikian, beside that..melukai org lain itu bagiku sungguh hal yang tdk nyaman, selalu timbul rasa tidak tenang dan rasa bersalah. Thx God, atas pembelajaranNya dalam kehidupanku.
Jika anda, kamu merupakan salah satu dari dua sikap diatas, ada baiknya mulai memikirkan untuk mencari jalan yang lebih baik dalam menyelesaikan masalah, tidak perlu menjadi perilaku yang ditakuti ataupun dikasihani. Jadi pribadi yang bijak, dengan memandang setiap sudut permasalah tidak hanya dari sisi pribadi, namun juga dari sisi orang lain, berkompromi dengan nalar namun tetap menjaga perasaan satu sama lain, berlaku sportive terhadap jalan keluar yang dihasilkan melalui hasil kompromi, tidak munafik, dan menghargai perbedaan yang ada, dengan tidak menyalahkan namun memberi pengertian dengan bahsa yang baik dan santun.
Sulit pastinya menjadi pribadi yang luar biasa bijak seperti itu, namun bukan berarti tidak bisa. Aq sendiri masih belajar, menelusuri bagaimana menjadi bijak seperti itu. Walau pada kenyataannya cobaan yang datang kian banyak. Contohnya aq dihadapkan pada rekan/kolega/teman yang ekstrim aggressive maupun ekstrim helpless dan penuh kepura-puraan. Namun hal itu tidak menggoyahkan tekadku untuk menjadi pribadi yang lebih baik, malah semua cobaan itu akan menjadikanku kaya akan pengetahuan dan menjadikanku lebih kuat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar